JAKARTA, KOMPAS.com: Wakil Ketua Umum DPP Partai GerindraAhmad Riza Patria menyebut bahwa pencapaian pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama dua tahun merupakan rintisan dari Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
"Selama ini rintisan Pak SBY saja. Secara umum, dua tahun ini produknya Pak SBY," ujar Riza dalam konferensi pers hasil survei SMRC tentang dua tahun pemerintahan Jokowi-Kalla di Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2016).
Contoh pertama, yakni penyaluran dana desa. Pemerintahan Jokowi dinilai hanya tinggal menyalurkan dana itu saja.
Sebab, undang-undang sebagai payung hukum dana desa telah diteken dan diterbitkan pada akhir era Presiden SBY.
Kedua, soal semakin mudahnya masyarakat Indonesia dalam mengakses pelayanan kesehatan. Menurut Riza, hal itu disebabkan oleh program BPJS yang notabene ditelurkan pada pemerintahan SBY.
Bahkan, pembangunan jalan raya yang pada pemerintahan Jokowi-Kalla tengah dikebut, juga merupakan produk era SBY.
"Lantas, kapan ada yang disebut produk Jokowi? Dia kan berkomitmen, sangat konsentasi terhadap pembangunan infrastruktur. Jadi, ya nanti 2019 baru bisa dirasakan hasilnya," ujar Riza.
Diberitakan, survei SMRC menunjukkan, publik semakin baik dalam mengakses pelayanan kesehatan dan pendidikan selama dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Publik juga mengapresiasi pembangunan infrastruktur pada pemerintahan saat ini. Dari sektor akses pelayanan kesehatan, sebanyak 38 persen responden menyatakan, semakin mudah mengakses pelayanan kesehatan.
Sementara, hanya 26 persen responden yang menyatakan semakin sulit mengakses pelayanan kesehatan.
"Jumlah responden yang menyatakan semakin sulit dalam mengakses pelayanan kesehatan itu semakin menurun jika dibandingkan survei sebelumnya, yakni 31 persen," ujar peneliti SMRC Sirojudin Abbas dalam konferensi pers soal pemaparan hasil survei itu di Sari Pan Pasific Hotel pada Minggu.
Survei soal infrastruktur juga menunjukkan angka yang positif. Sebanyak 75 persen responden menyatakan bahwa kondisi jalan raya di Indonesia semakin membaik.
Hanya 8 persen yang menyatakan sebaliknya. Pembangunan infrastruktur yang paling terasa adalah dari dana desa.
Sebanyak 60 persen responden mengatakan bahwa program dana desa berjalan dengan baik. Hanya 19 persen responden yang menyatakan sebaliknya.
"Menariknya, 63 persen dari yang mengatakan dana desa berjalan baik mendengar bahwa dana desa itu diterima dan dipergunakan dengan baik di desa untuk membangun infrastruktur. Paling besar digunakan untuk perbaikan jalan, pembenahan saluran irigasi hingga pembangunan sarana dan prasarana desa," ujar Abbas.