MATARAM, KOMPAS.com - Jumlah nasabah yang melapor ke BRI Kantor Cabang Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), semakin bertambah.
"Sampai saat ini, ada sekitar 327 nasabah yang komplain ke kami, pengaduan ke kami. Kerugian sampai saat ini sekitar Rp 1,5 milliar," kata Wibisana, bagian Hukum Kantor Wilayah BRI Denpasar saat ditemui di Polres Mataram, Rabu (26/10/2016).
Wibisana mengatakan, dari jumlah nasabah yang melapor tersebut, pihaknya belum bisa memastikan apakah seluruh nasabah tersebut merupakan korban "skimming" atau bukan
Terkait hal ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan kantor BRI pusat untuk melakukan investigasi.
Jika benar nasabah yang melapor adalah korban "skimming", nantinya BRI akan mengganti uang nasabah yang hilang.
"Kerugian dari nasabah mau tidak mau harus kita diganti, setelah nanti memang dipastikan bahwa nasabah tersebut memang korban dari 'skimming' setelah adanya investigasi dari kantor pusat," kata Wibisana.
Menurut Wibisana, selain merugikan nasabah, BRI juga ikut dirugikan karena beberapa mesin ATM BRI mengalami kerusakan. Saat ini, kasus pembobolan ATM yang diduga menggunakan modus "skimming" telah ditangani Polres Mataram.
BRI melaporkan dugaan adanya "skimming" ATM yang terjadi di beberapa ATM di wilayah Kota Mataram.
Wibisana menambahkan, sejak pertama muncul pengaduan nasabah pada 21 Oktober 2016 lalu, pihak BRI langsung melakukan pengecekan di seluruh ATM BRI. Pihaknya mengindikasi adanya alat "skimmer" pada beberapa ATM yang tersebar di seputaran wilayah Mataram.
Salah satu yang telah diamankan adalah alat "skimmer" yang dipasang di ATM SPBU di Jalan Lingkar Selatan.
Terkait kasus ini, Wibisana mengimbau kepada seluruh nasabah untuk melakukan penggantian pin secara berkala. Apabila akan memasukkan nomor pin, nasabah hendaknya menutupi dengan tangan.
Jika ada laporan transaksi yang tidak dilakukan oleh nasabah, bisa langsung menghubungi call centre BRI atau datang langsung ke kantor cabang BRI terdekat.
Penulis : Kontributor Mataram, Karnia Septia
Editor : Farid Assifa