Beritateratas.com - Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan sudah menyiapkan skema pengamanan untuk mengawal demo besar-besaran yang rencananya digelar pada 4 November 2016. Dia juga menggandeng TNI untuk membantu pengamanan.
“Info yang kita dapat tanggal 4 November akan ada unjuk rasa besar. Saya dan Pak Pangdam (Mayjen Teddy Laksmana) akan formulasikan untuk eliminir,” kata Iriawan di Makodam Jaya, Jl Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (26/10/2016).
Iriawan mengatakan, surat perintah dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kepada jajaran Kodam Jaya untuk memberikan bantuan operasi sudah turun. Mereka akan diterjunkan di beberapa titik rawan.
“Tanpa surat perintah dari Panglima pun, saya yakin Pak Pangdam juga akan bantu,” katanya.
Kapolda Metro mengakui adanya sejumlah titik rawan jelang Pilgub DKI 2017. Namun, hal tersebut sudah dipetakan bersama jajaran yang bekerjasama dengan TNI.
"Tentunya ada, tapi kita tidak sampaikan disini. Pangdam dan kami sudah punya daerah tersebut untuk dilakukan pemetaan," ujar Kapolda di Makodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (26/10).
Setelah petakan daerah, nanti kita akan lakukan antisipasi-antisipasi agar kampanye dapat berjalan aman," sambungnya.
Sampai saat ini, kata Kapolda, ibu kota Jakarta masih dalam keadaan aman dan kondusif. Meskipun aman, lanjutnya, pihaknya akan tetap berjaga termasuk adanya gesekan di bawah.
Yang lainnya yaitu unjuk rasa nanti yaitu mereka masuk ke ibu kota dengan melakukan anarkis, tapi sampai saat ini tidak ada. Provokasi ada, tapi provokator akan melakukan itu agar ibu kota tidak aman. Tapi intelijen masih belum ke sana tapi kita siap. Dengan ini diperlukannya adanya tukar menukar informasi (terkait pilkada). Tidak ada lagi yang ditutup-tutupi. Pasie intel dan Dirintel saling koordinasi. Bila perlu sampai Bhabinsa dan Bhabinkamtias patroli bersama," pungkasnya.
Demo Aksi Bela Islam II ini mengusung isu menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI Jakarta. Mereka juga menuntut polisi memproses hukum Ahok karena dianggap menistakan agama.
Massa rencananya akan bergerak usai salat Jumat dari Masjid Istiqlal menuju ke depan Istana Negara. Aksi ini disebut akan melibakan berbagai organisasi keislaman dengan massa yang lebih besar dari demo sebelumnya