JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar mengungkapkan ada beberapa masalah dibalik melonjaknya harga cabai saat ini.
"Memang siklus dari komoditi pertanian terutama jenis hortikultura seperti cabai, ada masa-masa paceklik seperti sekarang, artinya kalau musim hujan itu cabai tidak ada yang dipanen dan tidak berbuah sehingga pasokan sedikit dan harga menjadi tinggi sekali," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (21/10/2016).
Menurut Hermanto, sudah seharusnya sektor pertanian menggunakan teknologi dalam proses produksinya.
"Setiap tahun seperti ini, kalau tidak diantisipasi secara baik, ya tidak ada perubahan dan selalu berulang," tegasnya. Artinya, kata dia, pemerintah belum bisa mengatasi persoalan pangan dengan baik.
Hemanto menjelaskan, salah satu teknologi pertanian yang bisa diterapkan adalah metode penanaman komoditi hortikultura di dalam ruangan.
"Secara teknis memang tidak mudah tetapi bukan tidak bisa, yaitu buat rumah kaca yang temperatur dan suhunya terkontrol, kadar air di udaranya juga terkontrol sehingga cabai bisa tumbuh," jelasnya.
Menurutnya itu merupakan salah satu solusi mengatasi musim paceklik dan penurunan produksi.
Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura tengah melakukan upaya guna mengamankan pasokan cabai jelang akhir tahun dan awal 2017.
Salah satunya, dengan membagikan 280.000 polyback pohon cabai siap berbuah dan benih cabai di daerah sentra produksi.
Penulis : Pramdia Arhando Julianto
Editor : M Fajar Marta