Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menegaskan Pemerintah mendukung percepatan program listrik 35 ribu Mega Watt (MW), dengan penerbitan Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SJKU). Hal ini sebagai syarat proses penyelesaian pembiayaan (financial close) pembangunan pembangkit listrik.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat I Made Suprateka mengatakan, pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) yang sudah melakukan financial closemencapai 5.000 MW hingga kini. Jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan proses sedang berjalan.
"Saat ini, IPP yang telah financial close 5 ribu MW," kata Made, di Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Made mengakui, ada IPP yang cepat menyelesaikan financial close. Ada juga yang belum menyelesaikan financial close karena ada beberapa IPP terutama IPP yang pendanaannya bersumber dari lembaga keuangan dari Jepang sehingga membutuhkan SKJU sebagai syarat.
Made menegaskan tidak ada hambatan dari Pemerintah terkait SKJU ini. Semua proses berjalan sesuai dengan porsinya. PLN juga terus berkoordinasi demi sukseskan program listrik 35 ribu MW.
Namun, IPP tersebut telah melakukan konstruksi meskipun belum menyelesaikan financial close. Lantaran ada jaminan 10 persen yang disetor IPP, maka dana jaminan inilah yang kemudian dipakai terlebih dahulu untuk memulai pekerjaan.
"Kami yakin dan optimis dengan support yang diberikan Pemerintah terhadap PLN. Seluruh proses financial close akan selesai pada Desember, sesuai target awal," tutur Made.
Dia mengungkapkan, proses financial close ini terus didorong agar cepat terselesaikan. Bahkan ada IPP yang telah menyelesaikan financial close dalam waktu relatif singkat antara lain PLTU Jeneponto 2 berkapasitas 250 MW, PLTU Jawa 7 berkapasitas 2 x 1000 MW , PLTB Sidrap berkapasitas 70 MW. Kemudian ada sejumlah proyek lainnya yang juga telah melakukan financial close.
PLN berkonsentrasi penuh untuk percepatan program listrik 35 ribu MW. Hingga Oktober 2016, kemajuan pencapaian untuk pembangkit telah mencapai 41 persen.
Sementara untuk transmisi telah mencapai 49,74 persen dan Gardu Induk telah mencapai 23,75 persen. Hal ini terhitung dari tahapan perencanaan, pengadaan, kontrak PPA,financial close, konstruksi dan SLO atau commercial of date (COD). (Pew/Ahm)