TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sumatera Utara (PMII Sumut), Bobi Nidal Dalimunte menuding Wakil Rektor II Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU), Muhammad Ramadhan sebagai biang kerok pecahnya bentrokan antar mahasiswa di kampusnya, Senin kemarin.
Tudingan itu dilontarkan karena mahasiswa sempat merekam ucapan provokatif Ramadhan sebelum penyerangan dilakukan Satuan Pelajar Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) UIN-SU.
"Kami memiliki bukti dan rekaman yang memperlihatkan Wakil Rektor melontarkan ucapan provokatif. Sebelum bentrokan, rekan-rekan di PMII sempat menemui Rektor meminta persoalan pemukulan terhadap rekan kami diselesaikan. Namun, WR II UIN-SU kala itu mengatakan, silahkan kalian pukul-pukulan, dan silahkan kalian bunuh-bunuhan di luar," ungkap Bobi via telepon, Selasa (22/11/2016) sore.
Bobi mengatakan, harusnya Ramadhan selaku wakil rektor tidak melontarkan kalimat yang tidak senonoh seperti itu. Apalagi, ucapan tersebut disampaikan di ruang lingkung pendidikan.
"Sebagai seorang ayah bagi anak didiknya, alangkah tidak tepatnya beliau melontarkan statemen seperti itu. Setelah statemen itu terlontar, terjadilah penyerangan," kata Bobi.
Ia mengatakan, karena kejadian penyerangan kemarin, sejumlah kader PMII UIN-SU terluka. Bahkan, kader Mahasiswa Pecinta Alam Semesta (Mapasta) UIN-SU juga terluka parah.
"Inilah yang harus disikapi. Polisi juga diminta bertindak untuk menangkap para pelaku penyerangan," kata Bobi sembari mengatakan kader PMII telah membuat laporan di Polrestabes Medan.(ray/tribun-medan.com)