Liputan6.com, Jakarta - Polri menetapkan calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai tersangka dugaan penistaan agama, Rabu (16/11/2016). Di luar kasus itu, aktivitas open house Ahok-Djarot di Rumah Lembang masih berlanjut.
Pada hari penetapan tersebut, sejumlah warga dari berbagai wilayah Jakarta menyampaikan keluhan melalui Balai Rakyat yang dikelola oleh pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Puluhan warga sudah menanti kedatanganAhok sejak pukul 07.30 WIB. Ahok yang datang sekitar pukul 08.30 WIB disambut oleh warga yang ingin foto bersama.
Balai Rakyat yang dikelola oleh pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat sudah mulai beroperasi sejak Senin 14 November 2016.
Ahok akan melayani aspirasi masyarakat setiap Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 sampai 10.00 WIB di Balai Rakyat yang berlokasi di Rumah Lembang tersebut.
Salah satu warga, Asnan Muhayat dari Jakarta Pusat, menyampaikan bahwa guru sekolah swasta yang jumlahnya jauh lebih banyak dibanding sekolah negeri di Jakarta, namun belum mendapat tunjangan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Seluruh karyawan Pemda DKI yang berstatus honor dan tata usaha serta guru di sekolah negeri sudah digaji UMP Rp3,1 juta. Guru swasta DKI lebih banyak dibanding negeri, tapi belum dapat tunjangan sehingga mudah-mudahan dapat perhatian walaupun tidak besar," kata Asnan kepada Ahok di Balai Rakyat Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (16/11/2016), dilansir Antara.
Sementara itu, Ahok pun menanggapi, banyak yayasan yang didirikan oleh sekolah swasta yang menyalahgunakan bantuan kepada murid yang kurang mampu.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengatakan sekolah swasta paling berjasa untuk pendidikan DKI Jakarta meskipun saat ini kekurangan murid., terutama setelah ada program Bantuan Operasional Sekolah (BOS).