Ahok: Saya Bukan Pemimpin, tapi Pelayan

Bagikan ke Twitter
Ahok: Saya Bukan Pemimpin, tapi Pelayan

Liputan6.com, Jakarta - Antusiasme warga Jakarta mendatangi Rumah Lembang semakin ramai. Tim sukses Ahok-Djarot pun percaya diri memenangkan Pilkada 2017 dengan mudah.
"Politisi ini suka ge-er (gede rasa), tahu enggak? Kalau dilihat dari masyarakat yang datang sampai 1.000-an orang, sedangkan warga Jakarta itu ada 10 juta orang," kata calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sambil tertawa di Rumah Lembang, Rabu (30/11/2016).

Setiap hari, Ahok menerima pengaduan warga di Rumah Lembang. Tim sukses mencatat masyarakat yang hadir lebih dari dari 500 orang setiap harinya. Namun angka itu tidak bisa dijadikan patokan untuk memenangkan Pilkada 2017.

Ahok mengatakan, berdasarkan hasil survei elektabilitas Ahok-Djarot masih rendah. Namun, Ahok menganggap rendahnya hasil survei turut dipengaruhi karena 56 persen warga Jakarta tidak menggunakan ponsel pintar. Padahal, kampanye Ahok banyak menggunakan media sosial.

Untuk itu, Ahok meminta warga yang datang di Rumah Lembang membantu pasangan Ahok-Djarot menyampaikan kinerja pada warga lain. Pasangan Ahok-Djarot pun telah menyiapkan brosur.

"Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, saya mohon 15 Februari nanti jangan pergi liburan ya. Mungkin TPS (tempat pemungutan suara) jauh, tapi tetap jangan lupa pilih pasangan nomor urut 2, supaya saya bisa lanjutkan program kami," ujar Ahok.

"Tugas bapak ibu, program yang kita sampaikan ini ada brosur, untuk disampaikan pada teman dan saudara. Karena kita yakin sekarang (Jakarta) persis di Bangka Belitung dulu, dan Belitung enggak mau pilih saya karena dianggap pemimpin yang kafir, padahal saya bukan pemimpin, saya pelayan bapak ibu yang kerja siang malam," Ahok memungkas.





Subscribe to receive free email updates: