Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak akan pernah mundur dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta.
Hal ini dia katakan pasca-adanya permintaan mundur kepada Ahok dari pihak luar. "Ketum katakan tidak ada kata mundur untuk Ahok dan PDIP," ujar Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari kepada Liputan6.com ketika menirukan ucapan Megawati, Jumat 11 November 2016.
Eva mengakui jika ada pihak-pihak yang menginginkan Ahok mundur. Tapi, Eva tak mau mengungkap pihak mana yang menginginkan Ahok menyerah dalam pertarungan perebutan DKI 1.
"Selentingan-selentingan aja, saya nggak berani buka," kata dia.
Namun Eva menegaskan permintaan mundur bukan datang dari PDIP maupun partai pendukung lain.
Ahok mengaku pernah diminta mundur dari pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia yakin orang yang memintanya mundur takut jika dia terpilih kembali sebagai Gubernur Jakarta.
"Jadi kalau saya mundur artinya apa? Lama-lama saya jadi mikir, jadi ini bener waktu suruh saya mundur, ini ujung-ujungnya cuma takut Ahok jadi gubernur lagi. Takut amat sih gue jadi gubernur," ucap Ahok di kediamannya, Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
Ahok menjelaskan, permintaan mundur disampaikan usai polemik dan demo kasus penistaan agama yang dituduhkan padanya.
Orang yang memintanya mundur, kata Ahok, beralasan bahwa aksi demonstrasi terhadap Ahok akan terus berlanjut jika dia tetap maju di Pilkada DKI. Sehingga kestabilan dan keamanan negara akan terganggu.
"Ya alasannya (minta Ahok mundur), mereka akan turun (demo), akan ada demo terus. Presiden bisa diturunkan. Ini bisa jadi tidak terkendali ini. Jakarta ini. Orang akan datangi masa terus-menerus. Berhari-hari. Makin kacau," tandas Ahok.