Liputan6.com, Jakarta - Tim Pemenangan Ahok-Djarot meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan polisi lebih reaktif terkait sejumlah peristiwa kurang menyenangkan terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Kita harap Bawaslu dan kepolisian bertindak lebih tegas. Enggak hanya dengan pasangan Ahok-Djarot, pasangan lain harus sama juga," ucap Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Bestari Barus, di Jakarta, Minggu 6 November 2016.
Dia menyatakan, ada sekelompok pihak yang mencoba menjatuhkan kredibilitas Ahok-Djarot. "Potensi seperti itu dapat saja terjadi. Ada pihak, entah dari kelompok mana atau simpatisan mana. Inilah yang harus menjadi bagian dari penegakan hukum," jelas Bestari.
Ketua Bidang Kampanye dan Sosialisasi Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Merry Hotma mengatakan, pihaknya sudah mengetahui akan ada sabotase saat Ahok blusukan di Pasar Rawabelong. Tim sudah meminta Ahok agar membatalkan blusukan.
"Kita sudah bilangin jangan turun (ke Rawabelong) karena ada penolakan," ucap Merry.
Namun, menurut politisi PDIP itu, Ahok ngotot untuk tetap blusukan di Jakarta Barat.
"Akhirnya kejadian kan. Kita sudah mendeteksi," kata Merry.
Meski demikian, hal itu tak membuat Mantan Bupati Belitung Timur itu kapok. Menurut dia, Ahok bersemangat untuk terus blusukan dan menyapa warga di masa-masa kampanye.