Pasien Diduga Malapraktik, Angeline Meninggal Usai Jalani Operasi

Bagikan ke Twitter
TVKornews.com, Sumut - Selain menimbulkan duka yang mendalam, kematian almarhumah Angela Simanjuntak tampaknya juga memantik amarah di hati keluarganya. Kakak almarhu, Esther Simanjuntak, bahkan menyebut dalam kasus ini, harus berlaku hukum, nyawa dibaya nyawa. 

“Adek ku btuh kedilan, nyawa hrs ny di bayar dgn nyawa !! Bejad x kau jd dokter ! Rakyat kurang mampu kau jd kan bahan praktek !,” tulis Esther di akun Facebook miliknya, satu jam yang lalu.

Sebelumnya, sekitar pukul 12.00 WIB siang tadi, Esther juga memposting 2 foto sang adik, almarhum Angela Simanjuntak. Di foto tersebut, Esther juga mencurigai adanya kesalahan prosedural dalam proses operasi adik bungsunya itu. Kecurigaannya itu dikemukakan, dengan mempersoalkan luka bekas sayatan pisau operasi, yang secara kasat mata terlihat berukuran sangat besar. Jauh lebih besar dari luka operasi usus buntu pada umumnya. 

“Meninggal ny adek ku adalah krna kelalaian & kegagalan mu jd seorang dokter. Dr. Dwika sakti kmren tlah operasi adek saya di Rs pandan tapteng pd tgl 7 juni 2016 & ke'esokan harii ny sii adek di masukkan ke ruang operasi lg !! Stelah itu di rawat ke ruang ICU sampai meninggal, ada apa ini sebenarny? Dokter yg terhormat !!! Saya pulang & saya hrs bertemu dgn anda !!! Anda gk pantas jd dokter.. adek ku kau jd kan bahan praktek mu!!! Adek kebanggaan kamii tlah kau bunuh secara gk langsung.Begini kah operasi usus buntu yg sewajarny?,” tulis Esther pada caption ke dua foto itu.


Tidak cuma Esther, Nauliberty Simanjuntak, kakak almarhum juga melontarkan pernyataan di timeline Facebooknya, yang menuding tim medis RSUD Pandan telah menjadikan sang adik sebagai ‘kelinci’ percobaan. Lewat postingan yang disertai lima foto itu, Nauliberty juga menanyakan sisi perikemanusiaan para tim medis.

“Ini lah hasil oprasi oleh dr.dwika sakti di RSUD pandan TAPTENG yg mengakibatkan kematian. Yg kata DOKTER nya penyakit yg disebab adalah penyakit usus buntu.Tolong diselidiki apa begini cara pengoprasian usus buntu? Bagai mana pendapat anda kalau keluarga anda diginiin. Terima kasih,” katanya. Postingan ini kemudian ditanggapi Esther, dengan menyebut tim medis adalah perbuatan yang tercela.“Terkutuk lah kalian para dokter & perawat yg sudah menjadikan adik ku sbg bahan praktek kalian!!! Harus ny dr awal sii adek jgn di bawa ke Rs pandan ituu ma,”katanya.

Kakak almarhum yang lain, Esra Simanjuntak, di timeline akun facebooknya juga meluapkan kesedihannya atas kematian sang adik, Angela. Duka yang mendalam yang dirasakan gadis berparas ayu ini. Ia bahkan menilai Tuhan terlalu kejam, karena mengambil sang adik dari sisinya.


“Andai saja bisa berganti posisi, aku rela berganti posisi Tuhan ;-( aku sayang adikku Tuhan ;- Tuhan gk adil. Dia ambil semua yg kupunyaa. Tuhan, aku gk sanggup,”tulis Angela. Sebelumnya, ia juga meluapkan kesedihan, atas kehidupan mereka yang kian berat pasca ditingal pergi sang ayah. “Ayah.. Andai kau tau, semua terasa sulit sejak kau pergi ;

Newsindo.co

Subscribe to receive free email updates: