Ini fakta-fakta mahasiswa UII yang meninggal, sempat berak darah
Brilio.net - Lagi-lagi kekerasan terjadi di lingkungan kampus. Kegiatan Pendidikan Dasar (diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia berakhir dengan tragis. Tiga korban meninggal usai melaksanakan kegiatan The Great Camping (TGC) di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Dua dari tiga korban meninggal dunia, sempat menjalani perawatan intensif di RS Bethesda, Yogyakarta. Korban atas nama Syaits Asyam yang merupakan mahasiswa Teknik Industri angkatan 2015 meninggal dunia pada hari Sabtu (21/1) dan sempat dirawat di RS Bethesda. Sedangkan korban atas nama Ilham Nur Padmy Listiyadi berasal dari Lombok meninggal pada hari Senin (23/1) dan sempat dirawat di RS Bethesda.
Berikut fakta-fakta korban yang dihimpun brilio.net dari pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit, Selasa (24/1):
1. Kondisi korban Syaits Asyam
Korban datang pada Sabtu 21 Januari 2017 pagi, dengan kondisi sulit bicara, sesak nafas, sulit komunikasi, dan keluhan batuk selama empat hari.
2. Hasil rontgen
Berdasarkan hasil foto, korban mengalami patah tulang, multiple trauma , luka di kedua kaki, tangan, pantat, dan punggung. Mengalami gagal nafas 40 kali/menit.
3. Kondisi korban Ilham Nur Padmy
Korban datang ke RS Bethesda pada Sabtu 23 Januari 2017. Sebelumnya sempat dirawat di RS Jogja International Hospital (JIH) Yogyakarta. Kondisi luka di dagu akibat terjatuh di kamar mandi.
Tedapat luka-luka kecil dibagian tangan, kaki, dan kuku jempol kaki kanan nyaris copot. Korban juga sempat mengalami berak darah.
4. Korban meninggal dunia
Korban dinyatakan meninggal karena anemia parah yang disebabkan karena trauma abdomen dan kondisi yang terus menurun.
5. Luka di bagian tangan dan pundak.
Jenazah Ilham Nur Padmy saat ini sedang diotopsi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Berdasarkan penuturan sang ayah, korban mengalami luka memar di kedua tangan dan pundak.
Sampai saat ini pihak keluarga dan UII masih menanti hasil otopsi terhadap kedua korban yang sempat dirawat di RS Bethesda. Sementara itu hasil investigasi internal UII memang ditemukan adanya dugaan tindak kekerasan dalam kegiatan tersebut. Kendati demikian pihak kampus masih mengumpulkan bukti dan keterangan lainnya. Pihak kampus juga menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak yang berwajib.