tvkornews.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Andi Pada, membantah virus Zika telah positif menjangkit seorang suku anak dalam (SAD) di daerah itu.
“Tentang SAD terjangkit virus zika itu tidak benar, karena penelitian itu sebelumnya hanya meneliti SAD yang terkena wabah malaria dan hepatitis B, jadi bukan zika,” kata Andi Pada, di Jambi, Rabu (7/9/2016).
Dia menjelaskan, pada tahun 2014 lalu, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman melakukan penelitian penyakit demam berdarah di kota Jambi yang saat itu menjadi kejadian luar biasa (KLB).
“Jadi pernah juga ditemukan pada seorang warga di Kota Jambi, tapi itu secara kebetulan dan ditemukan pada 2014 dan kemudian disampaikan pada 2015 saat semuanya sedang heboh. Jadi ini yang membuat khawatir masyarakat,” katanya.
Namun demikian, pihaknya telah menyampaikan kepada Kementerian Kesehatan bahwa virus Zika sampai saat ini belum ditemukan di Provinsi Jambi.
“Kita tidak bisa bilang Zika tidak ditemukan di Jambi, tapi kita bilang sampai saat ini belum ditemukan, karena memang belum dilakukan pemeriksaan yang memang benar-benar terkait virus Zika,” katanya.
Selain itu, Dinkes Jambi mengimbau masyarakat agar tetap mewaspadai dan selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar tempat tinggal.
Karena pencegahan virus Zika tersebut sama persis dengan cara pencegahan virus demam berdarah sehingga dalam pencegahannya tergantung pada kebersihan lingkungan.
“Virus Zika itu ditularkan melalui gigitan nyamuk, jadi dalam pencegahannya bisa dilakukan menjaga kebersihan lingkungan dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” katanya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Nila Moeloek akhir Agustus 2016 di Kompleks Istana Kepresidenan, sempat mengatakan virus Zika menjangkiti seorang warga Suku Anak Dalam, Jambi.
“Saya agak lupa beberapa waktu lalu, ketemu satu orang anggota Suku Anak Dalam di Jambi positif (terkena virus Zika),” ujar Menteri Kesehatan Nila Moeloek di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta