Keterangan foto : Paling tegah Ir Poltak Pakpahan di kantor DPRD saat konfirmasi seputar penebangan kayu pinus di Parhincoran di dampingi beberapa anggota DPRD Taput
tvkornews.Com, Garoga Taput – Terjadinya penebangan kayu pinus atas puluhan hektar dari Hutan Reboisasi di Parhincoran Kecamatan Garoga, Tapanuli Utara membuat pihak Eksekutif dan Legislatif angkat bicara perihal efek domino yang timbul akibat penebangan terhadap keselamatan warga Garoga
Bahkan Anggota DPRD dan juga ketua Fraksi PDIP Taput.Ir Poltak Pakpakan saat dihubungi Berita Tapanuli seputar terjadinya penebangan kayu pinus dari hutan reboisasi, menuturkan, bahwa menurutnya agar secepatnya pihak Eksekutif untuk menyurati kementerian kehutanan agar izin penebangan di hentikan.
Karena, apa bila kayu pinus tersebut masih dilakukan penebangan akan bahaya dan berdampak luas seperti bisa terjadinya bencana banjir bandang yang bisa mengorbankan warga Garoga, selain itu akan terjadi erosi di daerah itu nantinya,”Ujarnya.
Untuk itu, juga kepada dinas kehutanan Taput agar menyetop penebangan di Parhincoran dan tolong di suratin pihak kementerian agar di tinjau ulang izin tersebut. Selaku daerah tersebut daerah pemilihan saya, oleh karena itu saya sangat keberatan apabila masih dilanjutkan penebagan tersebut, dan jangan sampai rakyat nanti memaksa untuk menghentikan penebangan kayu pinus tersebut”ujarnya dengan tegas.
Sementara kadis kehutanan Taput, Benhur Simamora juga mengaku sangat keberatan atas penebagan yang terjadi di Parhincoran Garoga. Sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan segera menyurati kementarian mengenai izin penebagan tersebut.
“sampai saat ini belum ada kami terima foto kopy izin dari menteri dari pihak pengusaha”, ujarnya.
Menurut Benhur apabila dibiarkan penebangan tersebut maka akan berdampak kepada bencana alam, yang bisa mengorbankan warga Garoga.”Yang jelas dalam minggu ini akan kita instruksikan untuk dihentikan penebagan”ujarnya melanjutkan.(F/BT)
sumber:Berita tapanuli.com